Langsung ke konten utama

Ayo, Cantik ! Istiqomah Berjilbab ^^

 Buat para wanita mulia yang masih ragu menutup aurat.. bacaan berikut saya ambil langsung dari instagram @Shireeenz tentang pertama kali dia berjilbab.. Tahun ini dia masuk kelas 1 SMP.. berikut bacaanya , semoga bermanfaat :

" This note i get on my first time wearing Hijab.. For my Lovely Daughter... on your TAKLIF...... A Beauty Dazzling 


Aku bukan sekedar sebuah kain penutup kepala.. Namun aku adalah Bukti sebuah CINTA.. Aku adalah Bukti sebuah KeTAATan.. Aku bukan hanya selembar kain menutup kepala.. Namun aku adalah pembeda.. Aku adalah warna seorang Muslimah.. Sungguh berat awal untuk mengenakkannya.. Betapa tarikan kepentingan duniawi masih menari di kepala.. Rambut ku yang terawat.. hiasan indah mahkota ku.. Sungguh sayang jika terbungkus kain itu.. Wajah ku akan tidak pantas jika mengenakkannya.. Diri ku masih sangat muda untuk mengenakkannya.. Nanti saja jika waktu naik beberapa penggal tahun lagi.. Nanti saja.. jika aku sudah menikah.. Nanti saja jika ilmu ku sudah memadai.. Dan segala alasan demi alasan yang kubuat.. Namun sahabat... ini bukan sekedar kain penutup kepala.. Kain sederhana ini yang menghiasi mahkota hati.. Kain ini adalah sebentuk rasa tunduk kepada-Nya.. Kain ini yang kelak akan berbicara di yaumil akhir bahwa Rabb ku yang memerintahkannya untuk ku.. Rabb ku yang begitu menyayangi ku.. Rabb ku yang ingin menghindarkan aku dari debu debu dunia.. Rabb ku yang teramat cinta pada ku.. Yang menginginkan ku melindungi setiap inci diri ku.. Karena aku adalah ciptaan-Nya yang sangat special.. Aku sangat berharga.. Begitu special nya hingga aku dibuat sebuah surah khusus dalam tinta cinta-Nya.. Surah An-nisaa.. ❤ "

.
Nah, pemirsa, dari note tersebut apakah anda lebih sedikit terketuk dan lebih mantab ingin istiqomah berhijab ? semoga~

Berikut nya aku ingin berbagi pengalaman pribadi seputar berhijab.. 



Aku sendiri belum genap dua tahun berhijab, aku berada di level yang jauh di bawah wanita-wanita hebat yang telah istiqomah berhijab lebih dini dariku..
Berhijab di semua dunia.. baik di dunia nyata maupun dunia maya..

Jujur saja, cerita awal aku memutuskan berhijab bukan karena 100% kehendak diri.. namun lebih karena dorongan Ibu dan keluarga..
Aku hidup di keluarga yang Alhamdulillah semua berhijab.. dalam generasi ini, hanya aku yang belum.. awal nya aku begitu tidak nyaman jika ada acara keluarga.. Karena aku merasa 'beda' dan 'telanjang'..
Bermula dari sana, awalnya aku hanya berhijab di pertemuan keluarga saja.. hanya saat momen keluarga.. cukup..
Makin lama Ibu semakin gencar melatihku untuk berhijab secepat mungkin.. mulai dari 'mencicil' baju-baju panjang dan jilbab-jilbab instan.. Namun aku belum tergerak..
Tak hanya ibu, keluarga besar ku pun selalu bertanya kapan aku berhijab.. 
Jadilah motivasi pertama adalah malu sama keluarga..
Aku jadi mulai sadar, mulai tumbuh rasa malu.. Namun aku masih belum berniat istiqomah berhijab di mana pun.. Paling pol ya cuma waktu keluar-keluar gitu.. itu pun jarang.. aku merasa belum siap.. ini itu alasan berkelimpangan di pikiranku.. intinya belum siap...

Lambat laun motivasi rasa malu kepada keluarga itu berubah jadi rasa malu kepada Allah..
Lewat jalan yang terbilang 'spontan'.. yaitu Orang tua pengen umroh..
Tentu itu kesempatan yang juga ku nantikan..
Ibu lalu bilang " Abis umroh pake jilbab lho ya ?"
Niat umroh itu begitu mendadak menurutku, kami mendaftar ke biro umroh hanya sebulan sebelum tanggal berangkat, dan mempersiapkan segalanya dalam waktu kurang dari dua minggu..
Berangkat umroh pun tak berjalan semulus itu, namun akhirnya Allah malah menyiapkan plan terbaik dengan 'mengePASkan' keberangkatan ku pada bulan Ramadhan dan PAS aku libur 2 minggu.. Subhanallah..

Dua minggu kemudian aku kembali ke Indonesia.. Dengan hati dan semangat baru..
Aku mulai mantap berhijab.. Ke mana pun aku keluar rumah tak lupa aku menutup auratku..
Namun ada sesuatu masih mengganjal ketika aku bercermin..

Masih sayang, rambutku yang baru di potong model baru harus tertutup, masih sayang baju-baju pendek yang lucu-lucu jadi engga bisa di pake keluar, masih sayang sama tubuh yang masih match di padu padan baju-baju imut.. Masih sayang menutupi semua itu..
Apalagi ditambah males ribet kalo mau wudhu harus lepas-lepas, harus betulin lagi..  aa ribet bgt daah

Sejujur-jujurnya, aku merasakan semua itu.. Namun aku bersyukur, Ibu selalu mensupport aku untuk istiqomah dan bangga behijab.. Ibu berusaha selalu membelikan ku baju-baju modis buat berjilbab..
Ibu bilang " Ibu pengen kamu ki bangga no lo pake jilbab"
.
Dari situ semakin tumbuh keyakinan ku.. Mengenyahkan pikiran-pikiran "sayang akan aurat yg akan di tutup" ..
Aku lebih takut akan siksa Allah di akhirat nanti.. Mending ribet sekarang, cuma ribet wudhu, toh sekarang juga banyak jilbab instan dan betulin jilbab itu ternyata juga ga ribet2 amat kalo udah kebiasa, tapi ntar di akhirat gimana kalo ribet sama cambukan-cambukan dan jilatan api neraka yang memanggang tubuhku nanti ? apa ada cambukan instan ? apa bisa kita kebiasa sama neraka ? #thinkagain

maka dari itu,
pelan pelan aku belajar istiqomah.. Dan bangga dan sangat bangga pada semua perempuan-perempuan mulia yang telah sempurna menutup auratnya..
Hingga kini aku masih belajar untuk lebih baik..
Berusaha meneladani mereka-mereka yang hijabnya telah sempurna...

Awalnya aku merasa aku belum siap, namun seiring berjalannya waktu dan semakin ku terapkan hijab ku, hati ku jadi sangat siap..
Awalnya aku sayang untuk menutup rambut dan tubuhku, namun seiring berjalannya waktu aku menjadi bangga karena dengan hijab ini jadi tak semua orang bisa melihat auratku dengan bebas..
Aku merasa terlindungi.. Aku merasa terlindungi sebagai muslimah..

Dengan hijab juga kita jadi lebih tau, mana cowok yang tertarik karena nafsu liat aurat kamu aja atau memang lihat dari agama dan kecantikan luar dalam mu :)
Dan banyak lagi kok segudang, eh sejagat raya manfaat hijab :)

nah itu dia ceritaku.. apa ceritamu ?
Dari sini aku nggak pernah bermaksud menggurui atau pamer atau sok suci..
Aku sadar aku sendiri masih perlu belajar banyak..
Aku masih junior..
Aku masih amatiran..
jadi jangan beranggapan kalo aku sok benar..
Namun satu tujuanku. ingin mengajak sebanyak-banyaknya muslimah untuk bersama-sama selamat dari jilatan api neraka yg akan membakar tubuh yang auratnya ke mana-mana..
Ayo sama-sama belajar jadi lebih baik..
Mulai dari sekarang... Keburu umur nggak mengabulkan penundaan hijab mu :)
Pengen berhijab nunggu SMA ? nunggu kuliah ? nunggu menikah ? nunggu kalo udah sukses ? nunggu apa lagi ? nunggu di apelin malaikat izroil mungkin ? hehehe


SEMANGAT !!
KAMU CANTIK DAN AKAN SELALU LEBIH CANTIK DENGAN HIJAB :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The New Blog

Dedicated for My Lovely Brother and Sister

Buat dua kakak ku tercinta : Afif Imaduddin dan Irfani Fithria Ummul Muzayanah ----------------------------------------------------------- Salam dari adekmu, Rossi Rizki Bestari.. Aku tau nggak semua orang beruntung bisa punya kakak laki-laki dan kakak perempuan. di tambah status menjadi adek paling bungsu. Dan menjadi adek kalian adalah suatu anugerah takdir tersendiri yang paling indah. Kira kira "hampir" 18 tahun yang lalu aku hadir dalam keluarga ini. Keluarga yang di ketuai oleh seorang imam yang cerdas dan tangguh beserta wakil ketua seorang wanita shalihah yang perkasa. Kini silsilah pohon kehidupan itu semakin bercabang dan semakin berkembang. Yang mulanya hanya terdiri dari 5 orang anggota inti, sekarang sudah ter'register' 4 anggota inti baru. Dan in sya Allah masih akan ada anggota-anggota inti baru lagi yang akan bergabung di kemudian hari.

Roda Hidup Terus Berputar

" Roda-roda terus berputar... Tanda masih ada hidup..." - Song Liric Ya, roda hidup memang teruslah berputar.. tanda kehidupan kita memanglah masih "hidup".. Melihat definisi "hidup" sendiri, kita bisa mengetahui bahwa hidup adalah suatu dinamika. tidak ada dinamika, tidak hidup.. Hidup itu bukan stagnansi. Hidup itu adalah proses yang berkesinambungan.. Dan proses adalah suatu pergerakan.. Gerakan adalah perpindahan posisi.. Perpindahan posisi berarti perpindahan kedudukan.. Dari titik awal ke titik selanjutnya.. Sebuah petuah dari saya, untuk kita semua.. Termasuk untuk saya sendiri terutama.. Bukan sebagai tindakan "sok menggurui" namun sebagai tindakan "saling berbagi" Untuk yang merasa sedang berada di atas, dan untuk yang merasa sedang berada di bawah.. Ingatlah kata2 kausatif saya di paragraf 1.. bagai mana hidup itu terkait dengan perpindahan dari satu titik ke titik selanjutnya.. Roda berputar bukan berarti kita akan s