Langsung ke konten utama

Galau Masa Depan ? Wajar.

" Galau masa depan ? wajar..
Kalo nggak galau berarti nggak peduli sama masa depan ya ? " ~ MT


.
.
.
.

Sekarang aku sudah kelas 12.. Rajanya kelas di seluruh jenjang sekolah di Indonesia.. Bahkan bisa di bilang inilah taun terakhir kita merasakan yang namanya jadi siswa.. maksudnya, kalo udah kuliah nanti, titel yang kita sandang bukan siswa lagi tapi sudah naik pangkat jadi MAHASISWA..

Sebelum sebelumnya aku cuma sekedar mendengar tanpa mendengarkan, kalo orang-orang bilang, nanti kelas 12 pemikirannya udah beda, nanti kelas 12 udah mulai serius, nanti kelas 12 udah mikir masa depan, nanti kelas 12... nanti... nantiii....nantiiiiiiiii.... dor!
Namun sekarang aku sudah merasakannya sendiri. memang benar.
Menginjak jenjang ini kita sudah benar-benar mencari cari dan selalu mencari jalan terbaik untuk menuju cita-cita yang dulu waktu SD kebanyakan dari kita selalu nulis "dokter" setiap ada kolom yang nanyain cita-cita..
Tapi sekarang nulis cita-cita gak sekedar cita-cita umum seperti dokter, guru, pilot, astronot dan sebagainya..
Di kelas 12 ini kita sudah mulai berani bilang cita-cita yang "nyeleneh" dan jarang kita dengar dulu..

Cita2 kerja di BPOM, cita2 jadi teknisi, cita-cita di penerbangan, perkapalan, farmasi, pajak, badan intelegent dan lain sebagainya.. Dimana cita-cita itu adalah pilihan kita, keinginan kita, dan berdasar dari kemampuan kita..

Yang perlu di lakukan untuk tau kita pengen jadi apa adalah mengenali diri sendiri.. apa kemampuan kita , kita suka di bidang apa, dan bagaimana peluangnya..

Namun, ada sesuatu yang mengganjal..
Ketika aku melihat suatu 'kesenjangan' dimana di satu sisi ada sekelompok teman yang benar2 mempersiapkan dengan matang istiqomah lagi bijaksana , sedang di sisi lain ada yang masih 'blank' ..
Bukannya membeda-beda kan atau menyepelekan atau mengejek atau apalah yang bersifat negatif,,
namun naluri keprihatinan itu muncul begitu saja..
Di satu sisi ada yang pulang sekolah langsung les, dan ada les setelah les kemudian ada les lagi setelah setelahnya les..
Sedang di sisi lain ada yang colut, yang ga mikir, yang mengabdikan diri untuk leha-leha dan sebagainya..
sekali lagi aku tidak bermaksud negatif..

Aku hanya menyimpan sebuah tanya, "Bagaimana nanti Akhirnya?"
Apa benar si pekerja keras yang kebetulan lagi nggak 'hoki' kalah sama si leha leha yang hoki tingkat dewa ?
Apakah dengan perbedaan usaha itu di mungkinkan hasil yang berbeda dari yang di prediksikan secara umum ?
Apakah setelah kita kerja mati2 an mungkin kah kita gagal?
Tentu saja kemungkinan2 itu ada.. setiap jengkal waktu yang terjadi selalu ada kejutan2 Tuhan yang tidak kita duga..

Namun pepatah mengatakan

 " PERJUANGAN ITU TAK PERNAH SIA-SIA.. KERJA KERAS ITU TAK PERNAH MENGHIANATI"




Quote dari Pak Muryat , Guru Kimia Smada Madiun :

" Yo mulane seng tuwek iki ngomongi seng enom.. soale seng tuwek ki wes pengalaman.. wes tau ngalami.. mulai ngomongi seng enom ben gak koyok sg wes tuwek.. Makanya kamu itu mumpung masih ada waktu, kelas 12 ini jangan leha-leha.. nek saiki leha-leha ya, lihat aja nanti.. Kamu kalah sama yang sudah mulai bekerja keras dari sekarang.. Kalau kamu sekarang leha-leha, menyesal nanti kamu "

Tentu masih banyak quote2 yang sering kita dengar, tapi entah kita mendengarkan atau tidak..
Secara logika , tentu saingan kita ini tidak hanya di satu sekolah saja.. kita bersaing dengan berjuta pelajar di Indonesia.. dan kalau kamu menyadari, tentu ada yang bekerja dan berdoa dan berusaha lebih giat dari kita..
Di atas langit masih ada langit..
Kita tidak boleh lengah.. Kita harus tetap semangat dan serius..
Bukan saatnya buat main-main..

Namun tentunya kita juga harus pandai 'menyeimbangkan'..
dalam artian di setiap keseriusan kita selalu akan butuh hiburan..
kita butuh santai juga... kita butuh tertawa.. bermain..
Namun dengan porsi yang seimbang..
Bukan porsi yang mendominasi..
Tubuh juga perlu istiraahat,, otak juga butuh penyegaran..

Tetap ingat..

Jika sampai sekarang ktia masih santai2 dan gak peduli dengan masa depan kita nanti, kita sudah kalah start dengan orang yang telah mempersiapkan segala sesuatunya sejak dini..
Satu lagi, Bakat memberikan kita start lebih awal..
Katakanlah kita punya bakat dan kita hanya puas dengan Berjalan, dan orang lain yg tanpa bakat Berlari, tentu saja kita bisa tersusul bahkan tertinggal..
Jalankan bakat dan kerja keras beriringan..

Tanpa bakat kita juga bisa mengalahkan orang berbakat yang tak punya semangat..

Luangkan waktu sebentar buat merenung.. ini sih termasuk pengalaman pribadi ya.. hehe
Kita selalu bertanya tanya "apakah aku bisa? apakah aku mampu ? gimana ini? nilai ku udah terlanjur jadi.. udah tercetak dan nggak bisa di ubah lagi.. sedangkan aku butuh nilai2 itu buat prodi tujuanku.. aku harus gimana ? aku harus ambil jurusan apa? apa yang harus kulakukan sekarang? kenapa aku nggak bisa mapel ini ? kenapa ini sulit banget ?? aaarrgh! " stres deh

Iya, kita bisa stres sendiri jika terus memikirkan jawaban dari pertanyaan2 di atas..
Yang sebenernya terkadang kita sudah punya jawabannya.. contoh untuk pertanyaan "aku harus bagaimana" tentu saja orang normal akan menjawab "kamu harus berusaha memperbaiki nilai mu di semester ini, kamu harus rajin belajar terutama buat mapel2 yang kamu butuhkan nanti, kamu harus serius, nggak boleh males"
tentu kita harus melakukannya..
tapi masalahnya memulai itu tidak gampang, apalagi untuk membiasakan..

tapi kata P.muryat, Bahasa "Sulit" itu relatif..
Dan kata Megasari, "Sulit bukan berarti tidak bisa"
kita bisa kalau kita mampu mengendalikan diri.. Self Controlling..
Kerja keras itu ada, karena kita terbiasa untuk bekerja.. kemudian yang harus kita lakukan adalah meningkatkan intensitas ke level maksimal.. dan jadilah istilah "kerja keras"

Takdir emang di tangan Tuhan, tapi kalau kita tidak Mengambilnya, mungkin kah itu terjadi begitu saja ? kita diam dan tiba2 sukses jadi milyarder ?

Sedang dalam suatu hadist yang saya ingat mengatakan " Ilmu tidak dapat di raih dengan mengistirahatkan diri (bermalas malasan)"

dan yang terakhir, satu kutipan film yang paling saya favoritkan :

" KEAJAIBAN ADALAH NAMA LAIN DARI KERJA KERAS " - To The Beautiful You

"PERCAYALAH PADA KEAJAIBAN, NAMUN JANGAN BERGANTUNG PADANYA" - Mom

Semoga bermanfaat dan menyadarkan...
Saya juga sedang menyemangati diri sendiri untuk tidak kehilangan kendali diri...
Kita harus bisa menguasai diri.. Bukan Malas yang mengendalikan kita, tapi kita lah yang mengendalikan malas..

JIKA KAMU TAK MENGENDALIKAN MALASMU, MAKA MALAS AKAN MENGAMBIL ALIH JIWA RAGAMU..

SEMANGAT !! BERJUANG BERSAMA !! MENUJU MASA DEPAN CEMERLANG DUNIA AKHIRAT !!

JIKA KAU INGIN DAPAT HAL BESAR, KAMU HARUS BERANI BERKORBAN BESAR...

Aamiin~ :))












Komentar

  1. hahaha ini mah bukan hanya utk kelas 12 aja dek, yg sudah jadi mahasiswa jg wajib baca deh :D

    BalasHapus
  2. hehehe iya ta mas ??
    Alhamdulillah kalo gitu..
    Pengennya yg penting bermanfaat aja :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The New Blog

Dedicated for My Lovely Brother and Sister

Buat dua kakak ku tercinta : Afif Imaduddin dan Irfani Fithria Ummul Muzayanah ----------------------------------------------------------- Salam dari adekmu, Rossi Rizki Bestari.. Aku tau nggak semua orang beruntung bisa punya kakak laki-laki dan kakak perempuan. di tambah status menjadi adek paling bungsu. Dan menjadi adek kalian adalah suatu anugerah takdir tersendiri yang paling indah. Kira kira "hampir" 18 tahun yang lalu aku hadir dalam keluarga ini. Keluarga yang di ketuai oleh seorang imam yang cerdas dan tangguh beserta wakil ketua seorang wanita shalihah yang perkasa. Kini silsilah pohon kehidupan itu semakin bercabang dan semakin berkembang. Yang mulanya hanya terdiri dari 5 orang anggota inti, sekarang sudah ter'register' 4 anggota inti baru. Dan in sya Allah masih akan ada anggota-anggota inti baru lagi yang akan bergabung di kemudian hari.

Roda Hidup Terus Berputar

" Roda-roda terus berputar... Tanda masih ada hidup..." - Song Liric Ya, roda hidup memang teruslah berputar.. tanda kehidupan kita memanglah masih "hidup".. Melihat definisi "hidup" sendiri, kita bisa mengetahui bahwa hidup adalah suatu dinamika. tidak ada dinamika, tidak hidup.. Hidup itu bukan stagnansi. Hidup itu adalah proses yang berkesinambungan.. Dan proses adalah suatu pergerakan.. Gerakan adalah perpindahan posisi.. Perpindahan posisi berarti perpindahan kedudukan.. Dari titik awal ke titik selanjutnya.. Sebuah petuah dari saya, untuk kita semua.. Termasuk untuk saya sendiri terutama.. Bukan sebagai tindakan "sok menggurui" namun sebagai tindakan "saling berbagi" Untuk yang merasa sedang berada di atas, dan untuk yang merasa sedang berada di bawah.. Ingatlah kata2 kausatif saya di paragraf 1.. bagai mana hidup itu terkait dengan perpindahan dari satu titik ke titik selanjutnya.. Roda berputar bukan berarti kita akan s