Langsung ke konten utama

Setiap Orang Pasti Pernah Salah


Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan.. namun ada banyak pilihan dalam kita menyikapinya..
Aku sendiri juga sering dan saaaangat sering berlaku salah.. namun untuk kesalahan-kesalahan yang memang aku bersalah, aku memilih untuk tidak membela diri, menanggung konsekuensi, dan  berjanji tak akan mengulanginya lagi..

Beberapa kali Tuhan memberikan ku pelajaran.. Lewat berbagai macam tindakan yang ku lakukan.. Namun entahlah.. seakan aku dibutakan oleh pemikiran bodohku.. pemikiran jangka pendek ku..
Saat aku melakukannya yang ku pikirkan hanyalah kesenangan sesaat.. Hanya ingin coba-coba.. Hanya ingin ikut-ikut..
Lalu setelah semua konsekuensinya muncul.. aku kelabakan.. aku bingung harus bagaimana.. dan tak tau harus bercerita pada siapa..

Contoh kongkretnya masalah detik2 ujian.. banyak yang bilang di sekolah lebih mahal, di sekolah gk dapet diskon, di luar selisih harganya tinggi banget.. Lalu aku ikut2an.. ikut-ikutan "sok ekonomis", ikut-ikutan menggampangkan, dah pokoknya ikut-ikutan lah.. trus konsekuensinya ? udah H-2 menjelang TO kota saat itu dan aku belum punya detik2.. aku bingung.. aku nyesel.. kenapa harus ikut-ikutan ? padahal biasanya nggak pernah gitu.. ak terlanjur bergantung Sama Toko yang katanya detik2 nya Lebih murah.. padahal? sampe Sebulan kemudian mreka blum juga restock .. salah Langkah...aku kelabakan.. harus belajar darimana sedangkan SPM aja aku belum lengkap..
Lalu aku memutuskan menghubungi ketua kelasku.. yang paling sabar dan paling mengerti rakyatnya..
Aku ceritakan.. aku kapok banget.. ini pertama kali nya aku nyoba kayak gitu dan aku langsung kapok..
untuk hal yang belum jelas faedahnya aku memilih untuk ikut-ikutan.. dasar ababil ..

Tapi nggak papa.. sejak itu aku jadi tau kalo ikut-ikutan itu nggak baik.. tapi juga nggak sepenuhnya buruk..  untuk hal yang memang jelas manfaat dan kebaikannya kita boleh mengikuti.. bahkan wajib mengikuti.. contohnya sunnah Rassul..

Lalu aku teringat.. sunnah Rasul ? Perintah Allah?
Astagfirullah !! aku melakukan kesalahan yang besar.. yang fatal.. yang ... mungkin membuat orang-orang heran kenapa bisa aku melakukan itu.. Ya Rabb, maafkan aku.. aku khilaf juga saat itu.. aku cuma berpikir jangka pendek.. aku cuma memikirkan hal yang tidak jelas pertimbangan baik buruknya..
yang aku pikirkan saat itu adalah "who care with me?"
maaf.. maaf untuk semuanya.. maaf untuk kesalahanku .. maaf..
Aku janji.. aku janji.. aku janji.. aku nggak akan melakukannya lagi..
Itu adalah hal pertama dan terakhir yang ku lakukan..


Semoga belum ada yang liat.. semoga belum ada yang tau..
Aku takut kalo ada yang tau.. Aku takut..
seketika itu langsung ak ganti.. dan berharap belum ada yang tau..

Maaf ya Allah , Ampun.. aku enggak peka akan peringatan2 Mu..

tapi hari ini, Allah memberiku pelajaran lebih keras..
Ibarat kata jika orang tidak merespon saat kita panggil hanya dengan suara, maka reflek kita adalah dengan menepuknya..
Tepukan pelan tetap tidak direspon, maka tepukan yang lebih keras akan melayang sehingga kita meresponyya dengan sangat sadar..

Dan sebagai tindakan resersif nya, kalo emang ada yang udah buka,
Maaf dan maaf banget buat orang-orang yang kepercayaannya aku gantungkan.. Maaf untuk orang-orang yang udah kasih pemikiran positif ke aku lalu aku nya malah gitu..
Makasih buat orang-orang yang udah kasih aku pelajaran berharga ini..
Kalo nggak di giniin dulu aku mungkin nggak sadar-sadar sama kesalahanku..

Iya aku salah..
Iya aku tau sekarang..
Iya aku nggak bakal membela diri..
Iya aku tanggung konsekuensinya..
Iya aku janji aku nggak akan ngulangin itu lagi..
Dan iya aku janji, itu akan jadi tindakan ku yang pertama dan terakhir..
Aku merasa beruntung, karena sudah di ingatkan di tindakan yang pertama.. dari pada nanti udah di ulang-ulangin trus baru tau akibatnya..
Maaf aku mengecewakan..


Entri ini bukan buat pamer kesadaran.. tapi sebagai pelajaran buat para pembaca, tolong jangan sampe ngulangin kejadian kayak aku..
cukup aku aja.. i will tell you how terrible it is..
serius, jaga kepercayaan orang-orang.. dan jangan gampang ikut-ikutan kayak aku..
Jangan sampe nyesel kayak aku.. jangan sampe ngecewain kayak gini, kayak aku..
Jaga prinsip kalian..
Keep your pride..

Dengan sepenuh hati meminta maaf dan berterima kasih..
Wassalamualaikum..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Wanita yang Anggun

 Salam sejahtera bagi seluruh wanita cantik di dunia.. Terutama yang kecantikannya bertambah 10000% setelah memutuskan untuk menyempatkan waktu sebentar untuk melihat entri ini.. hehehe Saya ingin berbagi, sama-sama mengajak, sama-sama belajar.. Tidak ada niat menggurui atau pun telah merasa menjadi yang paling benar.. Berikut ini saya menemukan dua posting yang menurut saya sangat layak untuk di baca para wanita anggun di seluruh dunia.. Check it out :) Semoga bermanfaat..  Menjadi Wanita Paling Anggun Anda, dengan kecantikan yang anda miliki, lebih anggun daripada mentari. Anda, dengan akhlak yang anda miliki, lebih harum daripada kesturi. Anda, dengan kerendahhatian yang anda miliki, lebih tinggi daripada rembulan. Anda, dengan sifat keibuan yang anda miliki, lebih menyegarkan daripada hujan. Oleh karena itu, peliharalah kecantikan itu dengan Iman. Peliharalah keridhaan itu dengan sikap Qana'ah. Dan peliharalah kesucian itu dengan Hijab. Ketahuilah, bahwa...

Menilik Kembali "Larangan" Islam dengan Tidak secara Harfiah

Bagi kaum feminis tentunya tidak asing lagi bahwa banyak pendapat yang menyatakan bahwa wanita haid (menstruasi) tidak boleh menyentuh al Quran. Ada lagi pendapat menyatakan bahwa wanita haid boleh menyentuh Al Quran terjemahan dan bukan mushaf (yang full tulisan arab). Kemudian apakah kita cukup dengan berkata "Itu semua kembali pada individu masing-masing mau menganut pendapat yang mana" . Tentunya segala urusan di dunia akan selesai dan putus begitu saja manakala kalimat "pamungkas" itu sudah keluar dari bibir perdebatan sengit. Namun yang akan saya tulis di sini bukanlah bermaksud untuk menyalahkan atau membenarkan. Namun lebih kepada membuka wawasan pembaca entry ini bahwa pemikiran ternyata tak sesempit apa yang tertulis. Murni mengatasnamakan bebebasan berpendapat dan mengemukakan pemikiran. Tersirat selalu berjuta kali lipat lebih luas daripada apa yang tersurat. Jangan lupa sebelum anda membaca entry ini, saya memohon agar anda benar-benar berpikiran netr...

The New Blog