Kita pasti pernah merasakan cinta.. cinta akan sesuatu atau seseorang.. dan ketika kita sudah benar-benar cinta, akal dan hati seakan bertolak belakang..
Secara tidak sadar kita melakukan hal-hal di luar nalar.. Yang mungkin orang gila pun tak mengerti mengapa kita melakukan hal sebodoh itu..
Namun saat kita merasakannya, kita tak dapat lagi berpikir secara rasional.. Yang kita ingin lakukan saat itu maka kita lakukan.. Tak peduli kemungkinan terjadinya adalah satu per seribu persen..
Namun itu lah cinta.. cinta memang tak ada logika.. Bagi ku hanya berlaku ketika kita mencintai seseorang.. Kita benar-benar nggak pake logika..
Bagaimana bisa hanya bertemu dari jarak bermeter-meter sudah dikatakan hari yang teristimewa ? Bagaimana bisa dikatakan kebetulan bertatap mata adalah suatu anugerah tak terduga ? Bagi yang mendengar cerita-cerita ini berulang kali setiap hari mungkin akan bosan dan berpikir ini adalah cerita terbodoh yang pernah mereka ceritakan.. Namun aku mengerti, mengapa mereka bisa sampai seperti itu.. Kembali lagi ke awal, karena mereka sedang jatuh cinta.. Karena logika mereka dikalahkan oleh perasaan yang membuncah sehingga hati berbicara lebih keras daripada pikiran yang rasional..
Ketika mereka bercerita, aku mendengar.. aku menyimak dengan seksama perubahan ekspresi mereka.. Gelak tawa bahagia mereka saat bercerita dengan berbinar, juga ketika mereka benar-benar memuja dan memuji pujaan hati mereka.. Ketika mereka tersenyum lebar dengan mata penuh kebahagiaan sambil meletakkan tangan di atas jantung mereka.. Itu lah saat di mana mereka punya dunianya sendiri.. Dunia di mana hanya dia yang tau persis bagaimana rasanya.. Di dunia yang tak ada aturan-aturan logika mengekang imajinasi dan pengalaman "berharga" mereka.. Dunia di mana sebuah kata "Hai" mampu merubah hari mereka seribu kali lebih berwarna, bahagia, dan bersemangat.. Sebuah dunia di mana insan-insan tenggelam dalam alunan asmara yang membelenggu..
Apapun mereka lakukan.. demi ? Demi bertemu.. Demi bisa berbicara.. Demi bisa berkenalan.. Dan demi berinteraksi dengan pujaan hati mereka.. Ini semua saya sebut dengan "Jurus Bela-belain" .. Bela-belain ujan-ujan biar ketemu.. Bela-belain muter lewat rumah dia biar ketemu.. Bela-belain ganti rute jalur biar sejalan... belabelabelaaablablablaa..
Tidak ada cara paling gila, tidak ada cara paling ekstrem.. Yang ada hanyalah segala cara yang "dirasa benar" dan "Berpeluang" membuat mereka berinteraksi dengan pujaan hati mereka.. Segala cara di lakukan.. Pengorbanan waktu, pengorbanan tenaga, pengorbanan materi, dan segala pengorbanan lainnya.. Pada intinya adalah melakukan segala cara bahkan yang konyol untuk bisa mendapatkan yang di cinta..
Nah, sekarang mari coba kita analogikan hal ini pada hal lain.. Ini dia intinya.. Yang mungkin sedikit berdeda namun masih dalam satu konteks yang sama.. Bayangkan jika orang pujaan hati itu di ganti dengan impian.. Impian yang sangat kita cinta, cita-cita yang sangat ingin kita capai..
Namun bedanya adalah, jika tadi menggunakan cara konyol yang "berpeluang" untuk terwujudnya bertemu dengan pujaan hati, sekarang, untuk masalah impian kita pasti akan berpikir dan hanya melakukanhal-hal yang "Cukup Berpeluang" dalam terwujudnya impian itu ? Yakan ? Apa masih ada yang minum kertas di bakar saat mau ujian ? Jika anda ingin kembali menjadi homo erectus mungkin saya akan maklumi. Namun untuk masalah impian yang di cinta ini, anda tau apa yang anda lakukan.. Bekerja.. Membuat jadwal.. Belajar.. Ikut tes.. dan sebagainya,,
Maka kita tak akan mengeluh dalam berusaha mencapainya.. mengapa ? karena kita cinta.
Mengapa banyak orang mengeluh ketika mengerjakan sesuatu ? itu karena mereka tidak mencintai apa yang mereka kerjakan.. Mereka tidak punya alasan dan motivasi mengapa mereka harus bekerja.. Mereka tidak punya cinta sekuat cinta pada pujaan hati tadi..
Memang, ada kalanya impian tak sejalan dengan kenyataan.. Sudah bela-belain ini dan itu namun tetap tidak bertemu.. Sudah bela-belain belajar sampai begadang, tapi nilai juga segitu-segitu aja.. Yang ini secara manusiawi memang bikin kecewa..
\Analogikan cinta bertepuk sebelah tangan dengan tidak lolos di tempat yang kita sangat-sangat dambakan.. Sakit mana ? Sakit semua laah.. Sedih semua.. Ketika air mata kesedihan itu jatuh, maka ketika itulah kekuatan kebangkitan kita.. Bahwa kita berjanji air mata ini tak akan jatuh sia-sia.. Kita bangkit, masih ada hari esok dengan peluang-peluang baru.. Selalu percaya bahwa Tuhan tak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan kita.. Percaya bahwa Tuhan selalu punya rencana yang terbaik di waktu yang ter-tepat..
Ketika kita gagal, bagi saya kemungkinannya hanya ada 2 :
1. Belum tepat saatnya
2. Akan diganti dengan takdir yang lebih baik
Karena itulah, mari kita renungkan, seberapa cintakah kita kepada cita-cita kita ? Dan sudahkah kita melakukan segala cara dengan maksimal ? Sudahkah kita memakai "Jurus Bela-belain" demi terwujudnya impian masa depan kita ?
Kalau belum ?
Anda pasti tau jawabannya.
Secara tidak sadar kita melakukan hal-hal di luar nalar.. Yang mungkin orang gila pun tak mengerti mengapa kita melakukan hal sebodoh itu..
Namun saat kita merasakannya, kita tak dapat lagi berpikir secara rasional.. Yang kita ingin lakukan saat itu maka kita lakukan.. Tak peduli kemungkinan terjadinya adalah satu per seribu persen..
Namun itu lah cinta.. cinta memang tak ada logika.. Bagi ku hanya berlaku ketika kita mencintai seseorang.. Kita benar-benar nggak pake logika..
Bagaimana bisa hanya bertemu dari jarak bermeter-meter sudah dikatakan hari yang teristimewa ? Bagaimana bisa dikatakan kebetulan bertatap mata adalah suatu anugerah tak terduga ? Bagi yang mendengar cerita-cerita ini berulang kali setiap hari mungkin akan bosan dan berpikir ini adalah cerita terbodoh yang pernah mereka ceritakan.. Namun aku mengerti, mengapa mereka bisa sampai seperti itu.. Kembali lagi ke awal, karena mereka sedang jatuh cinta.. Karena logika mereka dikalahkan oleh perasaan yang membuncah sehingga hati berbicara lebih keras daripada pikiran yang rasional..
Ketika mereka bercerita, aku mendengar.. aku menyimak dengan seksama perubahan ekspresi mereka.. Gelak tawa bahagia mereka saat bercerita dengan berbinar, juga ketika mereka benar-benar memuja dan memuji pujaan hati mereka.. Ketika mereka tersenyum lebar dengan mata penuh kebahagiaan sambil meletakkan tangan di atas jantung mereka.. Itu lah saat di mana mereka punya dunianya sendiri.. Dunia di mana hanya dia yang tau persis bagaimana rasanya.. Di dunia yang tak ada aturan-aturan logika mengekang imajinasi dan pengalaman "berharga" mereka.. Dunia di mana sebuah kata "Hai" mampu merubah hari mereka seribu kali lebih berwarna, bahagia, dan bersemangat.. Sebuah dunia di mana insan-insan tenggelam dalam alunan asmara yang membelenggu..
Apapun mereka lakukan.. demi ? Demi bertemu.. Demi bisa berbicara.. Demi bisa berkenalan.. Dan demi berinteraksi dengan pujaan hati mereka.. Ini semua saya sebut dengan "Jurus Bela-belain" .. Bela-belain ujan-ujan biar ketemu.. Bela-belain muter lewat rumah dia biar ketemu.. Bela-belain ganti rute jalur biar sejalan... belabelabelaaablablablaa..
Tidak ada cara paling gila, tidak ada cara paling ekstrem.. Yang ada hanyalah segala cara yang "dirasa benar" dan "Berpeluang" membuat mereka berinteraksi dengan pujaan hati mereka.. Segala cara di lakukan.. Pengorbanan waktu, pengorbanan tenaga, pengorbanan materi, dan segala pengorbanan lainnya.. Pada intinya adalah melakukan segala cara bahkan yang konyol untuk bisa mendapatkan yang di cinta..
Nah, sekarang mari coba kita analogikan hal ini pada hal lain.. Ini dia intinya.. Yang mungkin sedikit berdeda namun masih dalam satu konteks yang sama.. Bayangkan jika orang pujaan hati itu di ganti dengan impian.. Impian yang sangat kita cinta, cita-cita yang sangat ingin kita capai..
Namun bedanya adalah, jika tadi menggunakan cara konyol yang "berpeluang" untuk terwujudnya bertemu dengan pujaan hati, sekarang, untuk masalah impian kita pasti akan berpikir dan hanya melakukanhal-hal yang "Cukup Berpeluang" dalam terwujudnya impian itu ? Yakan ? Apa masih ada yang minum kertas di bakar saat mau ujian ? Jika anda ingin kembali menjadi homo erectus mungkin saya akan maklumi. Namun untuk masalah impian yang di cinta ini, anda tau apa yang anda lakukan.. Bekerja.. Membuat jadwal.. Belajar.. Ikut tes.. dan sebagainya,,
Maka kita tak akan mengeluh dalam berusaha mencapainya.. mengapa ? karena kita cinta.
Mengapa banyak orang mengeluh ketika mengerjakan sesuatu ? itu karena mereka tidak mencintai apa yang mereka kerjakan.. Mereka tidak punya alasan dan motivasi mengapa mereka harus bekerja.. Mereka tidak punya cinta sekuat cinta pada pujaan hati tadi..
Memang, ada kalanya impian tak sejalan dengan kenyataan.. Sudah bela-belain ini dan itu namun tetap tidak bertemu.. Sudah bela-belain belajar sampai begadang, tapi nilai juga segitu-segitu aja.. Yang ini secara manusiawi memang bikin kecewa..
\Analogikan cinta bertepuk sebelah tangan dengan tidak lolos di tempat yang kita sangat-sangat dambakan.. Sakit mana ? Sakit semua laah.. Sedih semua.. Ketika air mata kesedihan itu jatuh, maka ketika itulah kekuatan kebangkitan kita.. Bahwa kita berjanji air mata ini tak akan jatuh sia-sia.. Kita bangkit, masih ada hari esok dengan peluang-peluang baru.. Selalu percaya bahwa Tuhan tak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan kita.. Percaya bahwa Tuhan selalu punya rencana yang terbaik di waktu yang ter-tepat..
Ketika kita gagal, bagi saya kemungkinannya hanya ada 2 :
1. Belum tepat saatnya
2. Akan diganti dengan takdir yang lebih baik
Karena itulah, mari kita renungkan, seberapa cintakah kita kepada cita-cita kita ? Dan sudahkah kita melakukan segala cara dengan maksimal ? Sudahkah kita memakai "Jurus Bela-belain" demi terwujudnya impian masa depan kita ?
Kalau belum ?
Anda pasti tau jawabannya.
Komentar
Posting Komentar