Langsung ke konten utama

Jangan Terburu-buru Men-Judge Tuhan

Aku hanya ingin sedikit berbagi cerita.. Cerita yang bisa di bilang masih gress lah, baru kejadian tadi siang..
Tapi itu tak penting.. yang penting adalah pelajaran yang bisa aku petik dari cerita hari ini semoga dapat bermanfaat bagi anda semua untuk selamanya.. baca dari awal sampai akhir yaa.. jangan males baca, karena membaca itu membuka jendela dunia.. ehehehe :D
Baiklah kita siap untuk lepas landas ke angkasa hikmah dibalik awan kekecewaan pagi ini... jeng jeng jeeeeng *alay*




Pagi ini berlangsung begitu saja tanpa ada sesuatu yang istimewa.. hanya ada satu yang berbeda.. kelas serasa terlalu longgar untuk 18 murid yang masuk sekolah hari ini.. para cewek2 sedang sibuk dengan gambyongan mereka di stadion sana.. yeah bersyukur lah kepilih nya jadi tim koreo daripada suruh gambyongan ribet2.. dispen seharian tp jam 8 udah boleh pulang.. al hasil colut lah ke TW bersama cowok2 touring electra dan fani dan nuli dan saya tentunya...
eh jim.. maaf, lari dari konteks hehe...

Baiklah kembali kita pada pokok cerita..
hari yang biasa ini aku lewati dengan biasa juga.. sampai pada suatu waktu di mana aku merasa sangat amat sangat sangaaaaaat kecewa banget sekali mengetahui bahwa satu2 nya harapan terbesar ku dan kesempatan ku untuk membanggakan orang tua ku hilang begitu saja tanpa aku bisa melakukan apa2.. ini rasanya seperti di PHP.. bukan seperti.. tapi memang di PHP !
Ceritanya setahun lalu aku di janjikan oleh 'seseorang' bahwa taun depan akan 'mewakili' sesuatu.. sorry sebelumnya aku menyamarkan apa yang sebenarnya ku maksud.. tebak sajalah.. pokoknya gitu..
sebulan yang lalu masih di konfirmasi dan masih tetap di sertakan.. aku sudah menanti nanti saat itu..
namun di tengah perjalanan, 'seseorang' itu dengan sepihak dan gerilya memanggil wakil yang lain tanpa menyebut nama ku.. dan menggantinya dengan orang lain..
oh meen bayangkan gimana spririt ku saat itu ? down hilang seketika berganti dengan rasa kecewa, sedih, marah, apalah random bgt..
setelah sebelumnya di elu2 kan lalu kemudian seakan tidak terpakai lagi..
mungkin agak lebay, tapi klo anda tau apa yang saya perjuangkan ini anda tak akan lagi bilang saya lebay..

Akhir cerita aku pulang ke rumah dengan perasaan tidak rela.. no smile..
Pulang , ganti baju, sholat dhuhur, tidur..
tidur siang di samping ibu.. sepertinya ibu mencium gelagat tidak beres dengan muka ku yang kusut cemberut.. kira2 seperti ini situasinya :

Ibu : np ?
Ak : *hanya diam dan tak merubah ekspresi*
Ibu : ada masalah apa ? kok cemberut ?
Ak : *masih diam*
Ibu : mbok ya sg ceria gitu loo
Ak : orang lagi sedih og suruh senyum
Ibu : lhaiya makanya cerita... kenapa ?
Ak : *akhirnya mau cerita*

Nah ini dia bagian pokok inti cerita di entri kali ini :

IBU :
" gak papa. bukan berarti itu buruk buat kamu. baik menurut kita belum tentu baik di mata Allah. bisa aja ada hikmah yang lebih besar daripada kekecewaan mu.. ibu udah berkali2 merasakan kecewa.. contoh nya dulu waktu baru menikah sama bapak, pengen banget beli rumah. akhirnya pengen beli di (sebut saja "perumahan X").. tapi apa ? di tolak sampek di tolak. mungkin gara2 dulu cuma bapak yang kerja dan gajinya saking minim nya jadi di tolak. padahal semua temen e bapak kredit di terima. cuma bapak yang enggak. ya pas itu perasaan ya kecewa bgt nelangsa bgt sedih bgt.. tapi hikmah nya baru kerasa bertahun tahun kemudian.. seandainya dulu di terima kredit di 'perumahan x' pasti sampe sekarang tetep di sana, di perumahan, trus sempit, sumpek.. tapi sekarang kan hikmah e ada. malah di pilihne suruh beli tanah di margobawero yo di sini. dan bisa di rumah ini. kadang ketika kecewa itu datang kita sangat sedih karena kita belum tau apa hikmahnya.. tapi kalo udah tau ternyata ada yg lebih baik dan terbaik buat kita, kita akan bisa merasakan nikmat Allah.. "

CONCLUSION :

Yang terbaik menurut kita bukan berarti yang terbaik untuk Tuhan..

Jangan terburu-buru men-Judge bahwa Tuhan tidak sayang pada kita atau Tuhan tidak akan mengabulkan keinginan kita..

Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan..

Tuhan seringkali memberikan yang terbaik pada kita di akhir cerita..

dan menguji kita dulu dengan kekecewaan dan kesedihan di awalnya..

namun selama kita selalu bersabar dan selalu berpasrah dan bertawakal pada Nya.. selama itu lah kita akan mendapatkan seseuatu yang terbaik..

Tak selamanya yang buruk itu benar buruk, tak selamanya yang baik itu benar2 baik buat kita...



TETAP SEMANGAT !!
BERTAWAKAL KEPADA ALLAH SELALU..
ALLAH SELALU MEMBERIKAN APA YANG TERBAIK BAGI HAMBANYA..
AR RAHMAN AR RAHIIM... :))

~ SEMOGA BERMANFAAT~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The New Blog

Dedicated for My Lovely Brother and Sister

Buat dua kakak ku tercinta : Afif Imaduddin dan Irfani Fithria Ummul Muzayanah ----------------------------------------------------------- Salam dari adekmu, Rossi Rizki Bestari.. Aku tau nggak semua orang beruntung bisa punya kakak laki-laki dan kakak perempuan. di tambah status menjadi adek paling bungsu. Dan menjadi adek kalian adalah suatu anugerah takdir tersendiri yang paling indah. Kira kira "hampir" 18 tahun yang lalu aku hadir dalam keluarga ini. Keluarga yang di ketuai oleh seorang imam yang cerdas dan tangguh beserta wakil ketua seorang wanita shalihah yang perkasa. Kini silsilah pohon kehidupan itu semakin bercabang dan semakin berkembang. Yang mulanya hanya terdiri dari 5 orang anggota inti, sekarang sudah ter'register' 4 anggota inti baru. Dan in sya Allah masih akan ada anggota-anggota inti baru lagi yang akan bergabung di kemudian hari.

Roda Hidup Terus Berputar

" Roda-roda terus berputar... Tanda masih ada hidup..." - Song Liric Ya, roda hidup memang teruslah berputar.. tanda kehidupan kita memanglah masih "hidup".. Melihat definisi "hidup" sendiri, kita bisa mengetahui bahwa hidup adalah suatu dinamika. tidak ada dinamika, tidak hidup.. Hidup itu bukan stagnansi. Hidup itu adalah proses yang berkesinambungan.. Dan proses adalah suatu pergerakan.. Gerakan adalah perpindahan posisi.. Perpindahan posisi berarti perpindahan kedudukan.. Dari titik awal ke titik selanjutnya.. Sebuah petuah dari saya, untuk kita semua.. Termasuk untuk saya sendiri terutama.. Bukan sebagai tindakan "sok menggurui" namun sebagai tindakan "saling berbagi" Untuk yang merasa sedang berada di atas, dan untuk yang merasa sedang berada di bawah.. Ingatlah kata2 kausatif saya di paragraf 1.. bagai mana hidup itu terkait dengan perpindahan dari satu titik ke titik selanjutnya.. Roda berputar bukan berarti kita akan s