Langsung ke konten utama

Perubahan yang Abadi

 Bukan Puisi


 "Oh aku memang tak pantas..
Tak pantas mencintai dan di cintai.."


 ***
Aku tak mengerti..
mengapa semua ini berlalu secepat mata mengerjap..
Ketika hari ni aku bahagia karena cinta..
esok hari aku sudah berlumur air mata menangisi kekejamanya..
Ketika hari ini aku bersedih karna terluka..
esok hari aku sudah bersenda tawa dan merasa sangat bahagia..
Mengapai ini terjadi ?
Menjadi bukti kongkret bahwa roda hidup memang berputar..
Berputar sangat cepat..
detik mengetik.. menit mengernyit.. jam mengerjam..
Semua berlari.. semua melaju.. semua bergegas..



Tak ada sesuatu yang abadi ?
omong kosong.
Lihatlah perubahan..
Perubahan itu abadi , perubahan itu tak terkendali..
Perubahan akan terus ada, walau kita mati, walau dunia hancur..

Mungkin aku tak terlalu menyadarinya..
Tak terlalu peka terhadap waktu yang menghentak2 di depan mata..
Tak tahu apa yang harus di perbuat..
Tak tau apa yang harus di lakukan..
Memangnya mau apa ?
Cita-cita saja tak punya..
Tujuan hidup saja belum ada..
Lalu sudah mau bicara cinta..
Apa itu cinta ?
Memangnya sudah tahu apa artinya ?
Apa ?
Segerombolan argumen berkoar-koar tentang cinta..
Tapi tak tau implementasinya yang paling benar..

Tiba-tiba aku tersadar..
Bahwa aku terlalu menginginkan seseorang yang jauh di atasku..
Seorang lelaki yang baik luar dalam..
Aku berulang kali menyerah..
Menyerah hanya karena tak bisa berusaha dan tak ada jalan..
Namun aku bangkit lagi dan lagi..
Tapi yang ini beda..
Hari ini aku menyerah untuk alasan yang sama skali berbeda..
"Aku tak pantas"
itulah alasannya kali ini.. dan yang terakhir..
aku merasa memang aku tak pantas untuk dia..
apasih yang mau di banggakan dariku?
cantik ? tidak
Manis ? tidak
Genius ? tidak
baik ? tidak
sedang dia begitu sempurnanya di mata ku dan di mata banyak orang..

Oh aku memang tak pantas..
Tak pantas mencintai dan di cintai..
 Memangnya siapa yang mau ?
Mau sama cewek biasa seperti aku..
Harusnya memang aku tau diri..
Harusnya memang aku sadar diri..
Dan harusnya memang aku berkaca..
Pantaskah aku ?
Untuk mendamba lelaki tampan atau lelaki impian ?
Memangnya aku ini siapa ?
Berani beraninya berharap..

Sudah lah sudah..
Ini semua memang perlu waktu..
Dan mungkin memang aku baru sadar sekarang..

Sekarang aku sudah sadar..
Tak akan lagi aku mengejar..
Karena keberanianku sekarang sudah tak lagi berpendar..
Di halau rasa tak pantas yang sedang berkobar..

Aku tak pantas...
Selesai..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Wanita yang Anggun

 Salam sejahtera bagi seluruh wanita cantik di dunia.. Terutama yang kecantikannya bertambah 10000% setelah memutuskan untuk menyempatkan waktu sebentar untuk melihat entri ini.. hehehe Saya ingin berbagi, sama-sama mengajak, sama-sama belajar.. Tidak ada niat menggurui atau pun telah merasa menjadi yang paling benar.. Berikut ini saya menemukan dua posting yang menurut saya sangat layak untuk di baca para wanita anggun di seluruh dunia.. Check it out :) Semoga bermanfaat..  Menjadi Wanita Paling Anggun Anda, dengan kecantikan yang anda miliki, lebih anggun daripada mentari. Anda, dengan akhlak yang anda miliki, lebih harum daripada kesturi. Anda, dengan kerendahhatian yang anda miliki, lebih tinggi daripada rembulan. Anda, dengan sifat keibuan yang anda miliki, lebih menyegarkan daripada hujan. Oleh karena itu, peliharalah kecantikan itu dengan Iman. Peliharalah keridhaan itu dengan sikap Qana'ah. Dan peliharalah kesucian itu dengan Hijab. Ketahuilah, bahwa...

Menilik Kembali "Larangan" Islam dengan Tidak secara Harfiah

Bagi kaum feminis tentunya tidak asing lagi bahwa banyak pendapat yang menyatakan bahwa wanita haid (menstruasi) tidak boleh menyentuh al Quran. Ada lagi pendapat menyatakan bahwa wanita haid boleh menyentuh Al Quran terjemahan dan bukan mushaf (yang full tulisan arab). Kemudian apakah kita cukup dengan berkata "Itu semua kembali pada individu masing-masing mau menganut pendapat yang mana" . Tentunya segala urusan di dunia akan selesai dan putus begitu saja manakala kalimat "pamungkas" itu sudah keluar dari bibir perdebatan sengit. Namun yang akan saya tulis di sini bukanlah bermaksud untuk menyalahkan atau membenarkan. Namun lebih kepada membuka wawasan pembaca entry ini bahwa pemikiran ternyata tak sesempit apa yang tertulis. Murni mengatasnamakan bebebasan berpendapat dan mengemukakan pemikiran. Tersirat selalu berjuta kali lipat lebih luas daripada apa yang tersurat. Jangan lupa sebelum anda membaca entry ini, saya memohon agar anda benar-benar berpikiran netr...

The New Blog